Ara: "ada daftar cekal calon suami?!"
Dina: "elo nggak tau? politisi, pengacara, dokter kandungan."
Ara: "dokter kandungan?? apa salahnya? mereka kaya! bayangin, manusia nggak pernah berhenti berproduksi. itu sumber uang abadi selain kondom!"
Kika: "mungkin elo benar, cinderella.. tapi masalahnya adalah.... dia lebih ngerti vagina daripada elo."
Flory: "what??"
Ara: "kalo pengacara?"
Dina: "objection!"
Flory: "maksud lo?"
Dina: "nanti, saat elo lagi terlentang dalam kondisi telanjang di atas tempat tidur, elo akan dengar dia teriak... objection! dan congratulation, elo mendapat suami yang terlatih berdebat dan memprotes bahkan dalam keadaan bergairah sekalipun."
Ara: "bukannya semua laki-laki emang gemar berdebat dan memprotes?"
Kika: "yup. tapi untuk profesi yang satu ini, mereka bahkan memasukkannya dalam kurikulum pelajaran resmi."
Dina: "oh, ada satu profesi lagi yang masuk daftar cekal calon suami. seksolog."
Ara: "karena mereka tahu banyak tentang jurus bercinta?"
Dina: "karena mereka tahu terlaaalu banyak, honey..."
Flory: "jadi gue mesti kawin sama siapa??"
Dina: "arkeolog"
Ara: "yang ngurus candi-candian?
Kika: "yup."
Ara: "kenapa??"
Dina: "karena semakin kita tambah tua dia pasti semakin tertarik."
Flory: "EMANGNYA GUE FOSIL!!"
taken from chapter #3 (Kawin or not Kawin, That's the Question) Marriagable by Riri Sardjono
0 babbles:
Post a Comment